Artikel
Telaga dan Segenggam Garam
Tidak seorangpun di dunia ini yang terlepas dari rasa sedih. Setiap orang pasti pernah merasakan kesedihan. Hanya saja derajat kesedihan seseorang tidak bisa disamakan, masing-masing orang berbeda-beda. Demikian juga dalam hal menyikapinya, masing-masing manusia berbeda satu sama lainnya. Semoga dengan kisah ini dapat melapangkan dada siapa saja yang sedang mengalami masalah.
Dikisahkan, ada seorang pemuda yang sedang mengalami masalah yang sangat berat dalam hidupnya. Ujian dan kesulitan datang bertubu-tubi, silih berganti sehingga membuatnya putus asa. Langkahnya tak terarah dan gontai serta air muka terlihat masam. Pemuda itu, memang sedang tidak bahagia. Kelihatannya ia sedang mengalami masalah yang berat dalam hidupnya.
Kemudian pemuda itu mendatangi rumah Pak Tua yang tersohor kearifan dan kebijaksanaannya. dalam mengatasi masalah.
Pemuda itu lalu menceritakan semua masalah-nya. Pak Tua yang bijak mendengarkan dengan penuh perhatian. Setelah mendengar cerita pemuda tadi, ia lantas mengambil segenggam garam dan segelas air. Dimasukkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduk perlahan.
"Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya, “ujar Pak tua itu.
“Asin. Asin sekali, “jawab sang tamu, sambil meludah ke samping.
Pak Tua tersenyum kecil mendengar jawaban itu. Sembari memegang bahu pemuda tadi, Pak Tua mengajaknya ke tepi telaga yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Sesampainya di tepi telaga, Pak Tua menaburkan segenggam garam ke telaga itu. Dengan potongan kayu yang agak panjang, Pak Tua mengaduk air telaga itu, lalu menyuruh pemuda tadi meminumnya.
“Coba, ambil air dari telaga ini dan minumlah”, kata Pak Tua.
Pemuda tersebut menuruti perintah Pak Tua tersebut. Ketika pemuda telah selesai mereguk air danau itu, Pak Tua kemali bertanya, “Bagaimana rasanya nak?”
“Enak dan segar,” sahut sang pemuda.
“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, kata pak Tua kemali bertanya.
“Tidak, sama sekali aku tidak merasakannya” jawab sang pemuda.
Nasihat Lelaki Tua
Sembari tersenyum kecil, Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda dan berpesan kepadanya.
“Anak muda, dengarlah. Pahitnya masalah kehidupan, laksana segenggam garam tadi, tak lebih dan tak kurang. Jumlah garam yang kutaburkan sama, tetapi rasa air yang kau rasakan berbeda”, kata Pak Tua menasehatinya.
“Demikian pula kepahitan akan kegagalan yang kita rasakan dalam hidup ini, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita.”, imbuhnya
“Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu”, tandas Pak Tua
“Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan," pungkasnya
Penulis: Khazim Mahrur
Tasyakuran Masyarakat Desa Clapar : Wujud Syukur atas Pembukaan Jalan dan Pembangunan Jalan Rabat Beton
Merti Desa, Desa Clapar Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo 2024
Pelatihan Editing Foto dan Desain Canva untuk UMKM di Desa Clapar melalui Program Desa Cerdas
Bolehkah Mengganti Pas Foto di KTP-el....Begini Aturannya Sesuai Permendagri
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA (MUSRENBANGDES), DESA CLAPAR TAHUN 2024 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPDES TAHUN 2025 DAN DU RKP TAHUN 2026
Pemdes Clapar Serahkan Bantuan Ternak Kambing Kepada Kelompok Usaha Masyarakat
Dalam Rangka Memeriahkan HUT RI Ke-79, Ratusan Warga Desa Clapar Kecamatan Bagelen Ikuti Senam Bersama dan Jalan Sehat
Purworejo Masuk Dalam Kategori 10 Kabupaten dengan Jumlah Desa Terbanyak di Indonesia, Berikut Daftarnya
Bolehkah Pengisian Sekdes Bersamaan dengan Pengisian Jabatan Perangkat Desa Lainnya? Simak Jawabannya di Sini
Cara Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD)
Inilah Lima Pasal yang Paling Disorot dalam Revisi UU Desa
Panduan Layanan Mandiri Desa
Kapan Waktu Terbaik Puasa Bulan Rajab Menurut Gus Baha?
Kisah Hiu Kecil dan Ikan Salmon
Rembug Stunting Dan Desa Layak Anak Desa Clapar Tahun 2024